Jumat, 02 Oktober 2009

Photodynamic Therapy (PDT)

Photodynamic Therapy
merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan suatu sel yang berbahaya atau tidak dikehendaki seperti kanker dan penyakit infeksi (Plaetzer et al., 2009). Photodynamic Inactivation (PDI) merupakan bagian dari PDT untuk aplikasi pada mikroba (Hamblin et al., 2003). Kombinasi cahaya dan photosensitizer tertentu pada PDI akan menyebabkan kerusakan (photodamage) dan inaktivasi pada bakteri. Mekanisme photodamage melibatkan proses photosensitisasi, yaitu proses penyerapan cahaya oleh molekul yang bersifat photosensitizer (porphyrin) pada bakteri yang selanjutnya mengaktivasi reaksi dalam suatu substrat. Photosensitisasi bergantung pada jenis dan kuantitas dari porphyrin yang berperan sebagai molekul penyerap cahaya (Nitzan et al., 2004) dan kesesuaian spektrum cahaya dengan spektrum serap photosensitizer (Papageorgiou, 2000). Pada tingkat molekuler akibat penyinaran diawali oleh peristiwa photofisika berupa penyerapan cahaya yang selanjutnya mengaktivasi molekul photosensitizer, kemudian diikuti reaksi photokimia yang menghasilkan berbagai spesies oksigen reaktif (Plaetzer et al., 2009).

Pada PDT, cahaya dengan rapat daya dan durasi waktu penyinaran tertentu memegang peran penting pada jenis interaksinya dengan target. Interaksi photokimia (PDT) terjadi pada durasi waktu pemaparan > 1 s, pemaparan cahaya 1 s sampai 1 mikro s merupakan interaksi termal (Photothermal Therapy, PTT), 1mikro s sampai 1s untuk reaksi photoablasi (photoablation) dan < 1 ns merupakan reaksi ablasi (ablation) yang diinduksi plasma atau photodisrupsi (photodisruption)(Niems, 2007).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar